Warga Karawang dikejutkan oleh serangkaian kejadian aneh yang terjadi belakangan ini, terutama di kawasan Klari dan Kosambi. Ketukan pintu yang terjadi pada tengah malam tanpa ada sosok yang terlihat di depan rumah menjadi fenomena yang mengusik ketenangan warga. Kejadian ini bukan hanya sekali dua kali, tetapi berulang di beberapa titik lokasi yang berbeda.
Beberapa warga yang sempat memasang CCTV mengaku tak melihat siapa pun ketika ketukan terdengar. Bahkan dalam beberapa kasus, kamera CCTV tak merekam satu pun pergerakan mencurigakan. Hal ini memicu kekhawatiran akan adanya unsur supranatural di balik kejadian tersebut. Apalagi, dalam budaya lokal, ketukan pintu di malam hari tanpa wujud sering dikaitkan dengan makhluk halus seperti pocong.
Salah satu yang menyoroti fenomena ini adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Karawang. Dalam pernyataannya, MUI menyampaikan bahwa praktik pesugihan dengan menggunakan makhluk gaib seperti pocong merupakan bentuk kesyirikan yang sangat dilarang dalam Islam. Jika benar ada unsur pesugihan di balik kejadian ini, maka pelakunya harus segera bertaubat.
Sementara itu, seorang ahli supranatural yang dikenal dengan nama Ninik Kurinci mengungkapkan bahwa ia merasakan adanya energi negatif di lokasi-lokasi tersebut. Menurutnya, ketukan pintu itu berhubungan dengan tiga entitas pocong yang digunakan sebagai media pesugihan oleh oknum tertentu. Ia bahkan menyebut salah satu dari mereka memiliki wujud banaspati, makhluk halus yang bercahaya merah dan dikenal berbahaya.
Ninik menyarankan warga untuk tidak membuka pintu ketika mendengar ketukan di malam hari, apalagi jika tidak ada orang yang terlihat dari balik jendela. Sebagai upaya perlindungan, ia menyarankan memutar ayat-ayat suci seperti surat Al-Baqarah, menanam pohon bidara, serta menjaga rutinitas ibadah agar rumah tidak menjadi tempat yang disukai makhluk halus.
Fenomena ini mengundang berbagai opini dari masyarakat. Sebagian menganggap ini sebagai ujian keimanan, sebagian lainnya mulai ketakutan dan mencari bantuan spiritual. Namun secara umum, para tokoh agama dan masyarakat meminta warga tetap tenang, meningkatkan kewaspadaan, dan tidak sembarangan percaya kepada hal-hal yang tidak rasional. Melaporkan kejadian mencurigakan ke pihak berwenang tetap menjadi langkah terbaik.
Kejadian seperti ini tidak hanya menguji logika, tetapi juga keimanan. Di tengah kecanggihan teknologi, masyarakat tetap harus waspada terhadap praktik-praktik menyimpang yang mengorbankan akidah demi kekayaan instan. Pesugihan, apapun bentuknya, tetap tidak dibenarkan dan hanya akan membawa kerugian baik di dunia maupun akhirat.
Pada akhirnya, fenomena pocong ketuk pintu di Karawang menyadarkan kita bahwa kekayaan sejati bukan berasal dari jalan pintas, melainkan dari kerja keras dan keberkahan yang halal. Mari kita jaga lingkungan kita dari pengaruh buruk dan tingkatkan spiritualitas agar kita dan keluarga selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.