Dapat masukan atau ‘feedback’ dari atasan atau rekan kerja? Bagi sebagian orang, momen ini bisa bikin jantung berdebar sedikit lebih kencang. Pikiran kita mungkin langsung tertuju pada ‘kritik’ atau ‘kesalahan’. Wajar saja jika ada perasaan sedikit was-was. Tapi, pernahkah kamu mencoba melihatnya dari sudut pandang yang berbeda? Sadar atau tidak, feedback sebenarnya adalah salah satu ‘harta karun’ tersembunyi yang paling berharga untuk pengembangan dirimu.
Banyak orang cenderung menghindari feedback karena takut dihakimi. Padahal, jika kita bisa mengubah cara pandang, masukan dari orang lain justru bisa menjadi kompas yang menunjukkan arah untuk menjadi versi diri yang lebih baik. Yuk, kita gali lebih dalam mengapa feedback itu sangat penting dan apa saja manfaatnya yang mungkin belum kamu sadari.
Mengubah Mindset: Feedback Bukanlah Serangan, Tapi Peta Petunjuk
Langkah pertama untuk bisa merasakan manfaat feedback adalah dengan mengubah pola pikir kita. Feedback yang baik bukanlah serangan personal. Feedback yang konstruktif adalah sebuah data, sebuah observasi yang diberikan kepadamu dengan tujuan untuk perbaikan.
Anggaplah ini sebagai sebuah hadiah. Orang yang tidak peduli mungkin akan diam saja dan membiarkanmu melakukan kesalahan yang sama berulang kali. Sebaliknya, orang yang peduli – entah itu atasan, mentor, atau rekan kerja yang baik – akan meluangkan waktu dan energinya untuk memberimu masukan agar kamu bisa bertumbuh.
Pola Pikir Juara: “Orang yang paling cepat bertumbuh bukanlah mereka yang tidak pernah salah, tapi mereka yang paling terbuka dan cepat belajar dari masukan yang diterima.”
Manfaat “Ajaib” dari Feedback untuk Pengembangan Dirimu
Saat kamu mulai membuka diri terhadap feedback, kamu akan merasakan berbagai manfaat luar biasa ini dalam perjalanan karir dan pengembangan pribadimu:
1. Membuka “Blind Spot” atau Titik Buta Diri
Seringkali, kita tidak bisa melihat diri kita sendiri secara objektif. Mungkin kita punya kebiasaan kecil saat presentasi yang mengganggu, atau cara kita menulis email yang sering menimbulkan salah paham, yang kita sendiri tidak pernah sadari. Feedback dari orang lain berfungsi sebagai “cermin” yang membantu kita melihat “blind spot” tersebut.
Coba Ingat-ingat Sejenak: Pernahkah seseorang (teman, guru, atau rekan kerja) memberitahumu tentang sebuah kebiasaanmu, baik itu kebiasaan baik atau buruk, yang kamu sendiri sama sekali tidak menyadarinya sebelumnya? Itulah kekuatan feedback.
2. Mempercepat Proses Belajar dan Pertumbuhan Skill
Belajar sendirian dari trial and error memang bisa, tapi butuh waktu yang sangat lama. Feedback yang spesifik dan tepat sasaran bisa menjadi jalan pintas yang efektif. Kamu jadi tahu persis bagian mana yang perlu diperbaiki atau diasah, sehingga proses belajarmu menjadi lebih efisien dan terarah.
Tips Proaktif: Setelah menyelesaikan sebuah tugas atau proyek penting, coba beranikan diri bertanya pada atasan atau seniormu, “Pak/Bu, adakah masukan spesifik mengenai hasil kerja saya ini yang bisa saya jadikan pelajaran agar ke depannya bisa lebih baik lagi?”
3. Meningkatkan Kepercayaan Diri (Ya, Kamu Tidak Salah Baca)
Ini mungkin terdengar sedikit aneh. Bagaimana bisa masukan tentang kekurangan justru meningkatkan kepercayaan diri? Begini cara kerjanya:
- Feedback positif (pujian) tentu saja akan langsung meningkatkan rasa percaya dirimu dan membuatmu tahu apa kekuatanmu.
- Feedback korektif (masukan perbaikan) yang kamu terima dengan baik dan kamu tindak lanjuti dengan aksi nyata akan meningkatkan rasa kompetenmu. Kamu jadi tahu cara mengatasi kekuranganmu, dan perasaan mampu untuk memperbaiki diri inilah yang membangun kepercayaan diri yang sejati dan kokoh.
4. Memperkuat Hubungan Profesional di Tempat Kerja
Ketika kamu secara aktif meminta dan menerima feedback dengan sikap terbuka, kamu mengirimkan sinyal positif kepada orang lain. Kamu menunjukkan bahwa kamu rendah hati, mau belajar, menghargai pendapat mereka, dan berkomitmen pada kerja sama tim. Sikap seperti ini akan membangun kepercayaan dan memperkuat hubungan profesionalmu dengan atasan maupun rekan kerja.
Posisikan Dirimu: Bagaimana perasaanmu terhadap rekan kerja yang selalu terbuka menerima masukan dibandingkan dengan rekan kerja yang selalu defensif dan anti-kritik? Mana yang lebih kamu percaya dan lebih nyaman untuk diajak bekerja sama?
5. Menyelaraskan Ekspektasi dengan Realita
Kadang kita merasa sudah memberikan yang terbaik, tapi ternyata itu belum sesuai dengan apa yang diharapkan atasan. Feedback adalah jembatan komunikasi yang paling efektif untuk menyelaraskan ekspektasi. Dengan adanya feedback rutin, kamu jadi tahu persis apa standar kualitas dan hasil yang diharapkan, sehingga kamu bisa bekerja sesuai arah yang benar.
6. Membuka Lebih Banyak Peluang Karir
Percayalah, para pemimpin di perusahaan selalu memperhatikan siapa saja karyawan yang punya *growth mindset*. Orang yang dikenal terbuka terhadap feedback, proaktif dalam belajar, dan terus-menerus menunjukkan perkembangan adalah kandidat utama untuk diberikan tanggung jawab lebih besar, proyek penting, dan tentunya, promosi jabatan.
Checklist Sikapmu Terhadap Feedback (Jawab dalam hati ya):
Sikapmu menentukan seberapa besar manfaat feedback yang bisa kamu dapatkan.
Bagaimana Cara “Memancing” Feedback yang Berkualitas?
Terkadang kita perlu proaktif untuk mendapatkan masukan yang berharga. Caranya?
- Jadilah Spesifik dalam Bertanya: Jangan hanya bertanya, “Bagaimana menurutmu pekerjaan saya?”. Itu terlalu luas. Cobalah pertanyaan yang lebih spesifik seperti, “Menurutmu, apa satu hal yang bisa saya tingkatkan dari cara saya mempresentasikan data tadi?” atau “Bagaimana saya bisa membuat laporan mingguan ini lebih mudah dibaca dan informatif?”.
- Pilih Orang yang Tepat dan Waktu yang Pas: Minta feedback dari orang yang kompeten di bidangnya, yang kamu percaya, dan yang kamu tahu punya niat baik untuk membantumu berkembang. Lakukan di waktu yang santai, bukan saat mereka sedang terburu-buru.
- Tunjukkan Keterbukaanmu: Yakinkan mereka bahwa kamu benar-benar ingin mendengar masukan yang jujur demi kemajuan dirimu.
Jadikan Feedback Teman Terbaikmu
Pada akhirnya, feedback adalah salah satu alat pengembangan diri paling kuat yang tersedia secara gratis di lingkungan kerja. Jangan lagi menghindarinya atau melihatnya sebagai ancaman. Sebaliknya, carilah, terimalah dengan pikiran terbuka, dan gunakan sebagai bahan bakar untuk melesat lebih tinggi.
Pesan Akhir: “Orang yang paling cepat bertumbuh bukanlah mereka yang paling pintar sejak awal, tapi mereka yang paling cepat dan paling rajin belajar. Dan cara belajar tercepat adalah melalui feedback yang tulus dan konstruktif.”
Selamat bertumbuh dan menjadi versi terbaik dari dirimu.