Sejak zaman kuno, manusia percaya bahwa dunia ini tidak hanya dihuni oleh makhluk fisik, tetapi juga oleh entitas dari dimensi lain yang sering disebut sebagai makhluk astral. Berbagai agama dan kepercayaan di dunia memiliki pemahaman berbeda mengenai keberadaan mereka, tetapi ada pola yang serupa: ada makhluk cahaya yang membawa kebaikan, serta entitas gelap yang penuh tipu daya. Berikut adalah eksplorasi mendalam mengenai makhluk astral dalam berbagai kepercayaan.
Islam: Jin, Malaikat, dan Syaitan
Islam memiliki konsep yang kuat tentang makhluk non-fisik yang hidup berdampingan dengan manusia:
- Jin: Makhluk yang diciptakan dari api tanpa asap. Mereka memiliki kehendak bebas seperti manusia, bisa baik atau jahat, dan hidup di dunia paralel yang tak terlihat oleh mata manusia. Beberapa jin memilih jalan kebaikan, sementara lainnya menjadi pengikut Iblis.
- Malaikat: Diciptakan dari cahaya dan bertugas melaksanakan perintah Tuhan. Malaikat tidak memiliki kehendak bebas dan tidak pernah melanggar perintah Tuhan. Beberapa malaikat yang terkenal adalah Jibril (pembawa wahyu), Mikail (pembagi rezeki), dan Izrail (malaikat maut).
- Syaitan: Merupakan jin yang memilih jalan keburukan dan bertugas menggoda manusia agar menjauh dari kebenaran. Syaitan yang paling terkenal adalah Iblis, yang menolak sujud kepada Adam dan berjanji menyesatkan manusia hingga hari kiamat.
Kristen: Malaikat dan Iblis
Dalam ajaran Kristen, makhluk supranatural dikategorikan menjadi dua kubu besar:
- Malaikat: Makhluk suci yang diciptakan oleh Tuhan untuk melayani-Nya dan menjaga manusia. Mereka terbagi dalam beberapa tingkatan, seperti Seraphim (malaikat pemuja Tuhan) dan Archangel (malaikat agung) seperti Mikael.
- Iblis: Awalnya malaikat yang jatuh akibat kesombongan, Lucifer (yang kemudian menjadi Iblis) memimpin pemberontakan melawan Tuhan. Iblis dan para pengikutnya diusir dari surga dan menjadi kekuatan jahat di dunia.
Hindu: Dewa, Asura, dan Pitru
Dalam ajaran Hindu, konsep makhluk astral sangat kaya dan kompleks:
- Deva: Setara dengan malaikat dalam agama lain, Deva adalah makhluk ilahi yang menjaga keseimbangan kosmik. Mereka seperti Indra, Agni, dan Vishnu, yang memiliki tugas tertentu dalam menciptakan harmoni di alam semesta.
- Asura: Awalnya bukan makhluk jahat, tetapi dalam mitologi kemudian diasosiasikan dengan sifat negatif, seperti Rahu dan Ketu yang sering menimbulkan ketidakseimbangan.
- Pitru: Arwah leluhur yang masih memiliki pengaruh terhadap keturunan mereka di bumi. Dalam budaya Hindu, leluhur sering dihormati dalam ritual Sraddha.
Buddha: Mara dan Makhluk Nirwana
Buddhisme memiliki pandangan unik terhadap makhluk astral:
- Mara: Personifikasi dari godaan dan ilusi yang menghalangi manusia mencapai pencerahan. Mara sering mencoba menggoda Siddhartha Gautama sebelum mencapai Buddhahood.
- Dewa Nirwana: Makhluk yang telah mencapai pencerahan dan tinggal di dimensi yang lebih tinggi, tetapi tetap bisa berinteraksi dengan manusia dalam bentuk wahyu atau ilham.
Kepercayaan Lokal dan Animisme
Di luar agama-agama besar, banyak masyarakat lokal percaya pada makhluk astral tertentu:
- Pocong, Kuntilanak, dan Genderuwo (Indonesia): Entitas yang diyakini berasal dari arwah penasaran, biasanya karena kematian yang tidak wajar.
- Roh Hutan dan Penjaga Alam (Jepang dan suku-suku asli): Makhluk yang diyakini menjaga keseimbangan ekosistem dan bisa membawa keberuntungan atau malapetaka.
Kesimpulan
Terlepas dari bagaimana mereka digambarkan dalam berbagai agama dan kepercayaan, makhluk astral selalu menjadi bagian dari kehidupan spiritual manusia. Ada yang percaya bahwa mereka adalah penjaga alam semesta, sementara yang lain menganggap mereka sebagai penguji iman manusia. Keberadaan mereka masih menjadi misteri, tetapi kepercayaan terhadap mereka telah berlangsung selama ribuan tahun dan tetap menjadi bagian dari keyakinan banyak orang hingga hari ini.