Generic selectors
Exact matches only
Search in title
Search in content
Post Type Selectors

Apakah permainan seperti “Charlie Charlie” berbahaya?

Apakah Permainan ‘Charlie Charlie’ Berbahaya?

Permainan “Charlie Charlie” sempat menjadi fenomena viral di kalangan remaja, di mana pemain mencoba memanggil roh bernama “Charlie” untuk menjawab pertanyaan ya atau tidak dengan menggunakan dua pensil yang disusun membentuk salib di atas selembar kertas. Meskipun banyak yang menganggapnya sebagai hiburan semata, ada beberapa pandangan yang menyarankan kehati-hatian dalam memainkan permainan ini.

Asal Usul dan Popularitas

Permainan “Charlie Charlie” merupakan adaptasi modern dari permainan Spanyol lama yang disebut “Juego de la Lapicera” atau “Permainan Pensil”. Permainan ini mulai populer di dunia berbahasa Inggris pada tahun 2015, sebagian besar melalui tagar #CharlieCharlieChallenge di media sosial. Pada 29 April 2015, sebuah siaran berita tabloid tentang permainan ini di Hato Mayor Province, Republik Dominika, diunggah ke YouTube, dan humor yang tidak disengaja dalam laporan tersebut membuat permainan ini menjadi tren di Twitter, dimainkan di seluruh dunia.

Aspek Psikologis

Secara psikologis, permainan seperti “Charlie Charlie” dapat mempengaruhi kondisi emosional pemainnya. Ekspektasi dan sugesti dapat membuat pemain merasakan atau melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada. Selain itu, permainan ini dapat memicu kecemasan atau ketakutan berlebihan, terutama bagi individu yang mudah terpengaruh atau memiliki kecenderungan sugestif. Dalam beberapa kasus, permainan ini telah menyebabkan reaksi histeris. Misalnya, pada Mei 2015, empat gadis remaja di Tunja, Kolombia, dibawa ke rumah sakit setelah memainkan permainan ini, dan segera dilepaskan dengan diagnosis histeria massal.

Aspek Budaya dan Spiritual

Dalam beberapa budaya dan pandangan spiritual, permainan yang mencoba berkomunikasi dengan entitas tak terlihat dianggap berbahaya. Misalnya, beberapa pemimpin Kristen menganggap permainan ini dapat membuka pintu bagi roh jahat atau energi negatif yang dapat mengganggu pemainnya. Pat Robertson, seorang tokoh Kristen terkemuka, menyebut permainan ini sebagai “permainan setan” yang dapat menghancurkan jiwa seseorang. Selain itu, beberapa eksorsis mempromosikan gagasan bahwa permainan ini menyebabkan kerasukan roh, sebuah kekhawatiran yang diulang oleh umat Islam di Jamaika dan Uni Emirat Arab.

Penjelasan Ilmiah

Secara ilmiah, fenomena yang terjadi dalam permainan ini dapat dijelaskan melalui prinsip fisika sederhana. Pensil yang disusun secara seimbang sangat rentan terhadap gerakan kecil, seperti hembusan napas atau getaran ringan, yang dapat menyebabkan pensil bergerak tanpa intervensi supranatural. Selain itu, efek ideomotor, di mana gerakan tidak sadar terjadi sebagai respons terhadap pikiran atau sugesti, juga dapat berperan dalam permainan ini. Chris French, kepala unit penelitian psikologi anomalistik di University of London, mengatakan bahwa deteksi agen manusia menyebabkan orang melihat pola dalam peristiwa acak dan merasakan adanya kecerdasan di baliknya. Dia berpendapat bahwa permainan ramalan melibatkan pemikiran magis, mengatakan “Seringkali ‘jawaban’ yang diterima [dalam permainan ramalan] mungkin samar dan ambigu, tetapi kemampuan bawaan kita untuk menemukan makna—bahkan ketika itu tidak ada—memastikan bahwa kita akan merasakan signifikansi dalam tanggapan tersebut dan yakin bahwa kecerdasan dari beberapa jenis berada di baliknya.”

Reaksi dan Insiden Terkait

Permainan ini telah menimbulkan berbagai reaksi di seluruh dunia. Pada April 2017, pemerintah Libya Timur melarang permainan ini, menyalahkannya atas enam kasus bunuh diri. Di Fiji, Kementerian Pendidikan melarang permainan ini, dan tiga guru di Tavua dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi atas tuduhan memaksa siswa mereka memainkan permainan ini, sebelum dibebaskan dari semua tuduhan. Selain itu, beberapa media melaporkan insiden di mana permainan ini menyebabkan kepanikan atau perilaku histeris di kalangan remaja.

Kesimpulan

Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa permainan “Charlie Charlie” secara langsung berbahaya, penting untuk mempertimbangkan potensi dampak psikologis dan spiritual yang mungkin timbul. Bagi sebagian orang, permainan ini mungkin hanya sekadar hiburan, tetapi bagi yang lain, dapat menimbulkan ketakutan atau kecemasan yang tidak perlu. Oleh karena itu, bijaklah dalam memutuskan untuk memainkan permainan semacam ini dan selalu pertimbangkan konsekuensi yang mungkin terjadi.

Tinggalkan Balasan