Setiap hari kita melakukan berbagai macam kebiasaan, mulai dari bangun tidur hingga kembali terlelap. Banyak di antaranya terasa begitu sepele dan otomatis, sehingga kita jarang memikirkannya. Namun, tahukah Anda bahwa menurut kepercayaan turun-temurun di berbagai daerah, termasuk di Indonesia, ada beberapa kebiasaan sepele yang ternyata dianggap bisa “mengundang” kehadiran makhluk tak kasat mata alias hantu? Mungkin terdengar menyeramkan, tapi ada baiknya kita tahu, bukan untuk menjadi penakut, melainkan untuk lebih waspada dan menghargai kearifan lokal. Pernahkah Anda melakukan sesuatu yang kata orang tua atau kakek-nenek itu ‘pamali’ karena bisa ‘mengundang yang tidak baik’?
Mengapa Kebiasaan Sepele Bisa “Mengundang”? Perspektif Kepercayaan Lama
Dalam banyak budaya, ada konsep “pamali” atau pantangan, yaitu hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan karena dipercaya bisa mendatangkan akibat kurang baik, termasuk menarik perhatian makhluk halus. Mengapa demikian?
- Mengganggu Keseimbangan Alam Gaib: Beberapa tindakan dianggap bisa mengusik ketenangan “penghuni” alam lain atau membuka “pintu” antara dua dunia.
- Menunjukkan Sikap Kurang Hormat: Ada anggapan bahwa alam semesta ini tidak hanya dihuni oleh manusia. Sikap atau tindakan tertentu bisa dianggap tidak menghormati entitas tak kasat mata yang ada di sekitar kita.
- Menciptakan Energi yang Resonan: Beberapa kebiasaan dipercaya menghasilkan frekuensi energi tertentu yang disukai atau menarik bagi jenis makhluk halus tertentu.
- Kearifan Lokal untuk Kebaikan: Menariknya, banyak “pamali” ini jika ditelisik lebih dalam seringkali memiliki tujuan baik yang bersifat logis, misalnya untuk menjaga kesopanan, kebersihan, atau keamanan, meskipun dibungkus dengan penjelasan supranatural agar lebih ditaati.
Nah, tanpa berlama-lama lagi, mari kita simak beberapa kebiasaan sepele yang konon bisa “mengundang tamu tak diundang” ini.
Ingat, ini berdasarkan kepercayaan yang berkembang di masyarakat. Anda boleh percaya, boleh juga tidak. Namun, mengetahuinya bisa jadi bahan renungan.
1. Menyisir Rambut di Malam Hari (Terutama Menghadap Cermin)
Kebiasaan Sepele: Asyik menyisir rambut panjang Anda di depan cermin saat larut malam agar rapi sebelum tidur.
Mengapa Dipercaya Mengundang Hantu?
- Dalam banyak cerita rakyat, sosok Kuntilanak atau Wewe Gombel sering digambarkan memiliki rambut panjang terurai. Aktivitas menyisir rambut di malam hari, apalagi jika dilakukan dengan syahdu, konon bisa menarik perhatian mereka atau membuat mereka merasa “dipanggil” karena merasa ada “teman” yang melakukan aktivitas serupa.
- Cermin di malam hari juga sering dianggap sebagai portal atau jendela ke dunia lain. Saat kita fokus bercermin dan menyisir, kita seolah membuka diri terhadap apa yang ada “di balik” cermin tersebut.
Konon Akibatnya: Bisa jadi Anda merasakan ada yang ikut “menyisir” di belakang Anda, atau melihat bayangan aneh di cermin.
2. Bernyanyi atau Bersiul di Kamar Mandi (Terutama Malam Hari)
Kebiasaan Sepele: Merasa rileks saat mandi sambil bernyanyi atau bersiul lagu kesukaan, apalagi jika kamar mandi sepi dan suara menggema.
Mengapa Dipercaya Mengundang Hantu?
- Kamar mandi, terutama yang lembap dan remang-remang, sering dianggap sebagai salah satu tempat favorit makhluk halus atau “penunggu” rumah.
- Suara nyanyian atau siulan Anda yang menggema di kesunyian bisa dianggap sebagai “panggilan” atau “undangan” bagi mereka untuk ikut bergabung atau sekadar menunjukkan eksistensi.
Konon Akibatnya: Anda mungkin mendengar suara lain yang ikut bernyanyi atau bersiul, atau merasakan hawa yang tiba-tiba berbeda di kamar mandi.
3. Membiarkan Kursi Kosong di Meja Makan Saat Semua Berkumpul
Kebiasaan Sepele: Saat makan bersama keluarga, ada satu kursi yang selalu dibiarkan kosong tanpa alasan yang jelas, atau mungkin sengaja dikosongkan untuk “mengenang” anggota keluarga yang sudah tiada tanpa niat doa yang benar.
Mengapa Dipercaya Mengundang Hantu?
- Kursi kosong tersebut bisa dianggap sebagai “undangan terbuka” bagi roh atau entitas lain untuk ikut bergabung dalam jamuan makan Anda. Mereka mungkin merasa “disediakan tempat”.
Konon Akibatnya: Suasana makan bisa terasa aneh, makanan cepat basi, atau ada anggota keluarga yang merasa tidak nyaman seolah ada yang “ikut makan”.
4. Memotong Kuku di Malam Hari
Kebiasaan Sepele: Merasa kuku sudah panjang dan tidak sempat memotongnya di siang hari, akhirnya dilakukan saat malam sebelum tidur.
Mengapa Dipercaya Mengundang Hantu?
- Kepercayaan lama menyebutkan memotong kuku di malam hari bisa memperpendek usia atau mendatangkan kesialan. Dari sisi supranatural, serpihan kuku yang jatuh di malam hari konon bisa diambil oleh makhluk halus untuk tujuan yang tidak baik (misalnya, guna-guna).
- Ada juga yang percaya bahwa aktivitas ini mengganggu ketenangan roh-roh yang beraktivitas di malam hari.
Konon Akibatnya: Selain potensi sial, ada rasa was-was potongan kuku “disalahgunakan”. Secara logis, di zaman dulu penerangan malam hari minim, memotong kuku bisa berisiko melukai jari.
5. Menunjuk ke Arah Kuburan atau Tempat Angker (Apalagi dengan Jari Telunjuk)
Kebiasaan Sepele: Saat melewati area pemakaman atau tempat yang dikenal angker, Anda secara refleks menunjuk ke suatu arah sambil bercerita atau menunjukkan sesuatu.
Mengapa Dipercaya Mengundang Hantu?
- Dianggap sebagai tindakan yang tidak sopan dan bisa “menyinggung” penghuni tempat tersebut.
- Jari telunjuk yang menunjuk konon bisa menjadi “saluran” bagi roh dari tempat itu untuk mengikuti Anda pulang.
Konon Akibatnya: Anda bisa merasa “diikuti” atau mengalami kejadian aneh setelahnya. Sebagai alternatif, jika terpaksa menunjuk, gunakan ibu jari dengan tangan mengepal.
6. Tidur dengan Posisi Kaki Menghadap Langsung ke Pintu Kamar
Kebiasaan Sepele: Posisi tempat tidur Anda membuat kaki Anda lurus menghadap ke pintu kamar saat tidur.
Mengapa Dipercaya Mengundang Hantu?
- Posisi ini sering disebut sebagai “posisi mayat” atau posisi orang meninggal saat akan dikeluarkan dari rumah. Dipercaya bisa menarik energi kematian atau memudahkan roh jahat “masuk” ke dalam diri saat tidur (saat kondisi kita paling rentan).
- Aliran energi dari pintu yang langsung mengenai kaki juga dianggap kurang baik dari sisi feng shui atau ilmu tata ruang tradisional.
Konon Akibatnya: Tidur tidak nyenyak, sering mimpi buruk, atau merasa energi terkuras saat bangun.
7. Bermain Permainan Pemanggil Roh (Walaupun Hanya Iseng)
Kebiasaan Sepele (bagi sebagian orang): Ikut-ikutan teman bermain Jelangkung, Ouija Board, atau permainan sejenisnya karena penasaran atau dianggap seru.
Mengapa Dipercaya Mengundang Hantu?
- Ini adalah cara paling langsung untuk “mengundang” atau membuka portal bagi kehadiran entitas dari alam lain.
- Masalahnya, Anda mungkin bisa “mengundang” mereka datang, tapi belum tentu bisa “mengantar” mereka kembali dengan benar.
Konon Akibatnya: Entitas yang datang bisa saja tidak mau pergi, mengikuti Anda, atau bahkan mengganggu kehidupan Anda dan keluarga.
8. Membiarkan Rumah Kosong Terlalu Lama Tanpa “Kehidupan”
Kebiasaan Sepele: Rumah atau kamar dibiarkan kosong, gelap, dan tidak terawat dalam jangka waktu lama.
Mengapa Dipercaya Mengundang Hantu?
- Ada ungkapan “rumah kosong adalah istana setan”. Tempat yang tidak dihuni manusia, tidak ada aktivitas positif, dan tidak ada lantunan doa atau energi kehidupan, cenderung menjadi tempat yang nyaman bagi makhluk halus untuk tinggal.
Konon Akibatnya: Saat Anda kembali atau ada yang menempati, “penghuni lama” ini mungkin tidak suka dan mulai mengganggu.
9. Berkata Kotor, Mengeluh Berlebihan, atau Sumpah Serapah di Tempat Asing/Angker
Kebiasaan Sepele: Saat mengunjungi tempat baru, tempat bersejarah, hutan, atau lokasi yang terasa wingit, Anda mengeluh, berkata kasar, atau bahkan menyumpah.
Mengapa Dipercaya Mengundang Hantu?
- Setiap tempat, terutama yang memiliki “sejarah” atau dianggap keramat, dipercaya memiliki “penunggu” atau energi lokal. Perkataan negatif atau penuh amarah dianggap bisa menyinggung atau menarik energi negatif dari tempat tersebut.
- Ini seperti melanggar “tata krama” tak tertulis saat bertamu ke “rumah” orang lain.
Konon Akibatnya: Anda bisa “ketempelan”, diikuti, atau mengalami hal-hal aneh sebagai “teguran”.
Kebiasaan mana dari daftar di atas yang paling sering Anda dengar atau bahkan mungkin pernah Anda lakukan tanpa sengaja?
Bagaimana Menyikapi Kepercayaan Ini di Zaman Serba Modern?
Di tengah kemajuan teknologi dan cara berpikir yang semakin logis, bagaimana kita sebaiknya memandang kepercayaan-kepercayaan ini?
- Hargai Sebagai Warisan Budaya: Banyak dari “pamali” ini adalah bagian dari kearifan lokal dan cara leluhur kita mengajarkan tata krama, kehati-hatian, dan penghormatan terhadap alam serta hal-hal tak kasat mata.
- Cari Makna Logis di Baliknya: Seperti contoh memotong kuku di malam hari yang mungkin berbahaya karena minim penerangan di zaman dulu, atau menyisir rambut di malam hari bisa membuat rambut mudah rontok jika basah.
- Tidak Perlu Menjadi Paranoid: Mengetahui hal ini bukan berarti Anda harus hidup dalam ketakutan. Gunakan sebagai pengingat untuk lebih sadar (mindful) akan tindakan dan perkataan kita.
- Energi Positif dan Niat Baik Adalah Kunci: Membiasakan diri berpikir positif, berkata baik, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta berdoa sesuai keyakinan adalah “pagar” terbaik dari hal-hal negatif, baik yang terlihat maupun tidak.
Kesimpulan: Bijak dalam Berkebiasaan
Kebiasaan-kebiasaan yang tampak sepele dalam kehidupan sehari-hari ternyata bisa memiliki dimensi makna yang lebih dalam menurut kacamata kepercayaan dan tradisi. Entah kita memilih untuk mempercayainya sepenuhnya atau tidak, tidak ada salahnya untuk mengambil sisi positifnya, yaitu menjadi pribadi yang lebih berhati-hati, menjaga sopan santun, dan senantiasa menyebarkan energi positif di mana pun kita berada.
Mungkin ada kebiasaan lain yang Anda tahu juga dianggap “mengundang”? Yang pasti, menjaga diri dengan perilaku dan niat yang baik adalah perlindungan paling ampuh. Semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya.