Pernahkah Anda mendengar tentang aura? Mungkin Anda membayangkannya sebagai cahaya warna-warni misterius yang hanya bisa dilihat oleh orang-orang tertentu dengan kemampuan khusus. Aura sering dideskripsikan sebagai medan energi halus yang mengelilingi setiap makhluk hidup, bahkan benda mati menurut beberapa kepercayaan. Konon, warna dan bentuk aura ini bisa mencerminkan kondisi fisik, emosi, mental, hingga spiritual seseorang. Menarik, bukan? Nah, artikel ini akan “membongkar” beberapa cara yang dianggap mudah bagi pemula untuk mencoba melihat aura, baik aura diri sendiri maupun orang lain. Ingat, ini adalah perjalanan melatih kepekaan, jadi kesabaran adalah kunci!
Sebelum kita mulai, penting untuk dipahami bahwa “melihat” aura tidak selalu berarti menyaksikan warna-warni terang benderang seperti di film. Bagi pemula, pengalaman awalnya bisa berupa merasakan energi, melihat kabut tipis, atau menangkap kilasan warna samar. Setiap orang unik, begitu pula pengalamannya. Pernahkah Anda merasa bisa ‘membaca’ suasana hati seseorang hanya dengan berada di dekatnya, atau merasakan ‘vibe’ tertentu dari sebuah ruangan? Bisa jadi, itu adalah bentuk awal Anda berinteraksi dengan energi aura, lho!
Persiapan Penting Sebelum Latihan Melihat Aura
Agar latihan Anda lebih optimal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Pikiran Terbuka dan Relaksasi: Singkirkan dulu keraguan atau ekspektasi berlebihan. Semakin Anda rileks dan terbuka, semakin mudah Anda menangkap sensasi halus. Lakukan beberapa tarikan napas dalam untuk menenangkan diri.
- Kesabaran Adalah Sahabat Terbaik: Jangan berharap langsung bisa melihat aura dengan jelas dalam sekali coba. Ini adalah keterampilan yang perlu diasah. Nikmati prosesnya dan jangan memaksakan diri.
- Ciptakan Lingkungan Mendukung: Banyak praktisi menyarankan untuk berlatih di ruangan dengan pencahayaan yang tidak terlalu terang (redup lebih baik) dan dengan latar belakang yang netral (misalnya dinding putih polos, krem, atau bahkan hitam). Ini membantu mata lebih peka terhadap kontras halus.
- Kondisi Mata yang Prima: Pastikan mata Anda tidak dalam kondisi lelah atau tegang. Jika Anda memakai kacamata, Anda bisa tetap menggunakannya atau mencobanya tanpa, mana yang lebih nyaman.
- Niat yang Positif: Niatkan latihan ini untuk belajar, memahami diri sendiri dan orang lain lebih baik, serta untuk tujuan positif lainnya.
Sudah siap untuk mencoba beberapa latihan sederhana? Mari kita mulai!
Latihan 1: Melihat Aura di Tangan Sendiri
Tangan kita adalah salah satu bagian tubuh yang mudah untuk diamati dan sering dianggap memancarkan energi yang cukup kuat. Latihan ini bagus untuk pemula.
- Gosok Telapak Tangan: Gosok kedua telapak tangan Anda selama sekitar 20-30 detik hingga terasa hangat. Ini bertujuan untuk “membangkitkan” atau membuat energi di tangan lebih terasa.
- Posisikan Tangan: Duduklah dengan nyaman. Arahkan kedua telapak tangan saling berhadapan di depan dada atau perut Anda, dengan jarak sekitar 15-20 cm. Latar belakang di balik tangan Anda sebaiknya berwarna netral dan solid.
- Dekatkan dan Jauhkan Perlahan: Dengan sangat perlahan, dekatkan kedua telapak tangan Anda hingga hampir bersentuhan (tapi jangan sampai bersentuhan), lalu jauhkan lagi secara perlahan. Ulangi gerakan ini beberapa kali.
- Fokuskan Pandangan “Lembut”: Saat melakukan gerakan tadi, jangan menatap tangan Anda dengan tajam. Sebaliknya, gunakan pandangan yang “lembut” atau sedikit kabur (soft gaze). Fokuskan perhatian Anda pada ruang di antara kedua telapak tangan atau di sekitar jari-jari Anda.
- Amati Apa yang Muncul: Perhatikan apakah Anda melihat semacam kabut tipis, uap, atau mungkin kilasan warna samar di antara atau di sekeliling tangan dan jari Anda. Mungkin Anda juga merasakan sensasi seperti kesemutan, hangat, atau medan magnet tipis.
Apa yang Anda rasakan atau lihat? Jangan khawatir jika belum melihat apa-apa di percobaan pertama. Coba lagi di lain waktu. Kadang, yang pertama terasa justru sensasi energinya, baru kemudian visualisasinya.
Latihan 2: Melihat Aura Diri Sendiri di Cermin
Latihan ini bertujuan untuk melihat aura yang lebih luas di sekitar tubuh Anda.
- Persiapan: Berdirilah di depan cermin besar, sekitar 1-1.5 meter jaraknya. Pastikan latar belakang di belakang tubuh Anda yang terpantul di cermin berwarna netral dan polos (misalnya dinding putih). Pencahayaan sebaiknya tidak terlalu terang dan tidak langsung menyorot ke cermin atau mata Anda.
- Relaksasi dan Fokus: Ambil napas dalam beberapa kali. Lemaskan seluruh tubuh. Pilih satu titik pada pantulan tubuh Anda di cermin untuk difokuskan, misalnya area bahu atau puncak kepala. Alternatif lain, Anda bisa mencoba melihat sedikit melewati garis luar tubuh Anda di cermin, jadi fokus Anda seolah menembus ke dinding di belakang Anda.
- Gunakan Pandangan Periferal: Setelah beberapa saat menatap titik fokus dengan pandangan biasa, cobalah untuk melembutkan pandangan Anda. Biarkan mata Anda sedikit rileks dan gunakan penglihatan tepi (periferal) Anda untuk memperhatikan area di sekeliling garis luar tubuh Anda di cermin. Jangan berusaha terlalu keras.
- Amati Perlahan: Dengan kesabaran, perhatikan apakah ada semacam garis cahaya tipis, kabut, atau lapisan warna samar yang muncul mengelilingi tubuh Anda. Awalnya mungkin hanya terlihat seperti garis putih kebiruan atau transparan setebal beberapa sentimeter.
Butuh kesabaran ekstra! Latihan ini mungkin memerlukan beberapa kali percobaan. Jika mata lelah, istirahatlah sejenak. Apakah Anda menangkap sesuatu yang menarik?
Latihan 3: Mencoba Melihat Aura Orang Lain (dengan Izin)
Setelah sedikit terbiasa dengan energi sendiri, Anda bisa mencoba melihat aura orang lain. Penting untuk selalu meminta izin terlebih dahulu kepada orang yang akan Anda jadikan “model”.
- Posisikan Model: Minta teman atau keluarga Anda untuk berdiri dengan rileks di depan dinding berwarna netral dan solid. Jarak Anda dengan model sekitar 2-3 meter. Pastikan pencahayaan cukup namun tidak menyilaukan.
- Fokus Lembut: Pandanglah model Anda. Kemudian, alihkan fokus Anda seolah-olah Anda melihat menembus bahu atau kepalanya, ke arah dinding di belakangnya. Jadi, model berada di antara Anda dan titik fokus Anda di dinding.
- Gunakan Penglihatan Tepi: Sambil mempertahankan fokus “menembus” tersebut, gunakan kesadaran penglihatan tepi Anda untuk memperhatikan area di sekeliling kepala dan bahu model Anda. Jangan melirik langsung ke area aura yang Anda harapkan. Biarkan informasi visual datang secara alami ke penglihatan tepi Anda.
- Amati Warna atau Cahaya: Perhatikan apakah ada cahaya, kabut, atau warna samar yang muncul di sekitar garis tubuh model Anda. Lapisan pertama yang mungkin terlihat biasanya adalah aura eterik, yang tampak seperti kabut putih kebiruan atau transparan. Jika Anda beruntung dan cukup peka, warna-aura lain mungkin akan menyusul.
- Lakukan dengan Santai: Jangan membuat model atau diri Anda tegang. Jika tidak melihat apa pun, tidak masalah. Coba lagi lain kali.
Tips tambahan: Beberapa orang merasa lebih mudah melihat aura jika model melakukan gerakan tangan yang sangat lambat. Anda juga bisa mencoba latihan ini pada tanaman hias atau bahkan hewan peliharaan kesayangan Anda (mereka juga punya aura!).
Sedikit Tentang Warna Aura (Untuk Pemula)
Jika Anda mulai menangkap warna, mungkin Anda penasaran artinya. Interpretasi warna aura bisa sangat kompleks dan mendalam. Namun, sebagai gambaran super singkat untuk pemula (dan ini sangat umum, bisa berbeda-beda tiap sumber):
- Merah: Energi, kekuatan, vitalitas, gairah, bisa juga kemarahan.
- Oranye: Kreativitas, emosi, kehangatan, antusiasme.
- Kuning: Intelektualitas, optimisme, keceriaan, kekuatan personal.
- Hijau: Keseimbangan, penyembuhan, pertumbuhan, cinta alam.
- Biru: Ketenangan, kedamaian, komunikasi, spiritualitas, kejujuran.
- Ungu/Nila: Intuisi tinggi, spiritualitas mendalam, kebijaksanaan, imajinasi.
- Putih: Kemurnian, perlindungan, energi spiritual yang kuat, bisa juga berarti energi yang belum terdefinisi.
- Pink: Cinta kasih, kelembutan, kasih sayang.
- Cokelat/Abu-abu: Bisa mengindikasikan energi yang kurang seimbang, ketakutan, atau masalah kesehatan (namun jangan langsung mengambil kesimpulan negatif!).
Penting: Bagi pemula, fokus utama adalah melatih kemampuan untuk merasakan atau melihat adanya medan energi itu sendiri, bukan langsung menganalisis warnanya secara detail. Interpretasi warna membutuhkan pemahaman dan kepekaan yang lebih dalam.
Tips Tambahan untuk Mempertajam Kemampuan Melihat Aura
- Meditasi Rutin: Meditasi membantu menenangkan pikiran, meningkatkan fokus, dan kepekaan terhadap energi halus.
- Latihan Pernapasan: Teknik pernapasan yang benar membantu relaksasi dan sirkulasi energi.
- Jaga Kesehatan Fisik dan Emosional: Aura kita sangat dipengaruhi oleh kondisi tubuh dan pikiran. Pola hidup sehat membantu aura lebih cerah dan kuat.
- Latih Terus dengan Sabar: Seperti belajar alat musik, butuh waktu dan latihan konsisten. Jangan menyerah jika belum berhasil dalam beberapa kali percobaan.
- Catat Pengalaman Anda: Siapkan jurnal untuk mencatat apa yang Anda lihat, rasakan, atau warna apa yang muncul. Ini membantu Anda melacak perkembangan.
Kesimpulan: Perjalanan Menuju Kesadaran Energi
Mempelajari cara melihat aura adalah sebuah perjalanan menarik menuju pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri, orang lain, dan energi yang ada di sekitar kita. Ini bukan hanya tentang melihat warna-warni, tetapi tentang mengasah intuisi, kepekaan, dan bahkan empati kita. “Cara mudah” yang telah dibagikan adalah pintu gerbang awal. Ketekunan dan niat yang baik akan membawa Anda lebih jauh.
Jadi, apakah Anda tertantang untuk mencoba latihan-latihan ini? Siapa tahu, Anda memiliki bakat terpendam untuk merasakan atau melihat dunia energi yang menakjubkan ini! Selamat berlatih!