Generic selectors
Exact matches only
Search in title
Search in content
Post Type Selectors

11 Kesalahan Fatal yang Bikin Kamu Ditolak Kerja Bahkan Sebelum Interview

Rasanya pasti familier. Anda menemukan lowongan kerja yang terasa sangat cocok, mengirimkan CV terbaik, lalu menunggu. Hari berganti minggu, dan yang terdengar hanyalah keheningan. Anda mulai bertanya-tanya, “Apakah lamaran saya bahkan dibaca?”. Kenyataannya, banyak lamaran yang gugur bahkan sebelum rekruter selesai membaca paragraf pertama. Penyebabnya seringkali bukan karena kualifikasi yang kurang, melainkan kesalahan-kesalahan sepele yang bisa dihindari.

Anggap saja proses ini seperti kencan pertama. Kesan awal menentukan segalanya. Berikut adalah sebelas kesalahan yang secara tidak sadar bisa membuat “kencan” Anda dengan perusahaan gagal total sejak awal.

  1. Alamat Email yang Bikin HRD Mengernyitkan Dahi

    Alamat email adalah jabat tangan digital pertama Anda. Jika email Anda berbunyi “pangeran_coding@domain.com” atau “chachamaricha@domain.com”, kesan yang muncul adalah kurangnya profesionalisme. Rekruter mencari rekan kerja yang matang, bukan teman bermain dari masa sekolah. Ini mungkin terdengar klise, tapi dampaknya nyata.

    Solusinya tidak sulit. Gunakan format yang bersih dan jelas, seperti “nama.anda@domain.com”. Ini adalah langkah kecil yang menunjukkan bahwa Anda serius dalam mencari pekerjaan.

  2. Satu CV untuk Semua Posisi

    Mengirim CV yang sama persis ke setiap perusahaan ibarat memakai kaus “one size fits all”. Kelihatannya praktis, tapi kenyataannya jarang ada yang pas. Setiap perusahaan dan posisi punya kebutuhan unik. CV generik menunjukkan bahwa Anda tidak meluangkan waktu untuk memahami apa yang mereka cari. Ini terkesan malas dan tidak tertarik.

    Coba luangkan sedikit waktu untuk menyesuaikan CV Anda. Baca deskripsi pekerjaan, temukan kata kunci penting, lalu sorot pengalaman Anda yang paling relevan. Ini akan membuat CV Anda terlihat “dijahit khusus” untuk mereka.

  3. Noda Merah Bernama Salah Ketik (Typo)

    CV adalah dokumen yang Anda poles berulang kali. Jika di dalamnya masih ada kesalahan penulisan atau tata bahasa, itu menjadi bendera merah bagi rekruter. Pesan yang sampai adalah: kandidat ini tidak teliti. Jika untuk dokumen sepenting ini saja ceroboh, bagaimana dengan pekerjaan nanti?

  4. Memilih Format Dokumen yang Merepotkan

    Rekruter berurusan dengan ratusan dokumen setiap hari. Mereka tidak punya waktu untuk mengatasi masalah teknis. Mengirim CV dalam format yang aneh atau sulit dibuka (seperti .pages di Windows atau .docx yang formatnya berantakan) adalah cara mudah untuk membuat lamaran Anda dilewati. PDF adalah bahasa universal di dunia profesional. Gunakan itu.

  5. Kesalahan Konyol: Informasi Kontak Salah

    Bayangkan ini: HRD sangat menyukai profil Anda dan ingin segera menghubungi untuk wawancara. Tapi, nomor telepon Anda salah satu digit atau alamat email Anda ada huruf yang kurang. Kesempatan emas itu hilang karena kesalahan kecil yang seharusnya bisa dicegah. Selalu periksa ulang, bahkan tiga kali, semua informasi kontak Anda.

  6. Menembak Terlalu Jauh dari Sasaran

    Percaya diri itu bagus, tapi harus diiringi dengan kesadaran diri. Melamar posisi Senior Manager padahal Anda baru lulus adalah tindakan sia-sia. Hal ini tidak menunjukkan ambisi, melainkan menunjukkan bahwa Anda tidak membaca atau tidak memahami kualifikasi yang dibutuhkan. Fokuskan energi pada peluang yang realistis.

  7. Mengabaikan Aturan Main yang Diberikan

    Seringkali, ada instruksi spesifik di pengumuman lowongan, misalnya “Kirim CV dengan subjek: [Posisi] – [Nama Anda]”. Ini bukan sekadar permintaan, tapi tes pertama. Perusahaan ingin tahu: apakah kandidat ini mampu mengikuti arahan? Jika Anda mengabaikannya, Anda sudah gagal bahkan sebelum permainan dimulai.

  8. CV yang Panjangnya Seperti Novel

    Hargai waktu rekruter. Mereka tidak akan membaca riwayat hidup Anda dari A sampai Z dalam pemindaian pertama. CV yang efektif itu seperti trailer film, bukan filmnya itu sendiri. Ringkas, menyorot bagian terbaik, dan membuat penasaran. Untuk sebagian besar orang, satu halaman sudah lebih dari cukup.

  9. Desain Kreatif yang Justru Mengganggu

    Kecuali Anda melamar sebagai desainer grafis, fungsi harus selalu diutamakan daripada bentuk. CV dengan lima jenis font berbeda, warna yang mencolok, dan tata letak yang membingungkan hanya akan membuat mata lelah. Pilihlah desain yang bersih, rapi, dan mudah dibaca. Informasi Anda harus menjadi bintangnya, bukan desainnya.

  10. Foto Diri yang Salah Tempat

    Jika lowongan meminta foto, jangan pernah gunakan foto liburan, foto di acara pesta, atau foto selfie dengan filter. Tampilkan citra profesional. Sebuah foto sederhana dengan pakaian rapi dan latar belakang polos sudah cukup untuk memberikan kesan pertama yang baik.

  11. Link Portofolio yang Menuju Jalan Buntu

    Jika Anda mencantumkan link ke portofolio online, blog, atau profil LinkedIn, pastikan link itu berfungsi. Link yang rusak atau butuh izin akses khusus adalah sebuah janji kosong. Anda menawarkan bukti karya, tapi pintunya Anda kunci. Ini menciptakan frustrasi dan kesan tidak profesional.

Memperbaiki kesalahan-kesalahan ini tidak menjamin Anda pasti dapat pekerjaan, tapi ini menjamin Anda melewati filter pertama. Ini tentang membuka pintu agar Anda punya kesempatan untuk menunjukkan siapa diri Anda sebenarnya. Jangan biarkan pintu itu tertutup hanya karena hal-hal sepele yang bisa Anda kendalikan.

Tinggalkan Balasan